Senin, 18 April 2011

Solo Turing Bagi Biker Pemula



Solo Turing.
Bagi Biker Pemula #8 (Tamat)

  • Lewat Bypass VS Lewat Tengah Kota
Sebagian besar kota-kota di Jawa, dan mungkin juga dikota-kota besar lain di Indonesia biasanya selalu dibangun jalan pintas (By Pass) agar beban lalulintas tengah kota tidak terlalu berat atau padat oleh kendaran dari luar kota yang sebenernya hanya ingin melintas saja dikota tersebut.
Biasanya rambu mengenai pilihan untuk lewat by pass atau lewat tengah kota dipasang menjelang masuk kekota ybs.
Sekarang terserah kita apakah akan lewat by pass atau lewat tengah kota. Hal-hal berikut ini bisa menjadi pertimbangan anda apakah akan lewat bypass atau lewat tengah kota.
Bypass umumnya jalannya baru, mulus dan lebar meski agak lebih jauh (melingkar) tapi biasanya lebih sepi dan lancar.
Lewat tengah kota, biasanya merupakan jalan lama, relatif sempit dan padat kendaraan, melewati tempat pusat aktifitas kota (pasar, alun-alun, kantor pemerintahan dll) seringkali macet – tapi kalo naik motor sih masih OK-OK aja koq.
Jika kita ingin mengejar waktu mungkin bypass merupakan pilihan terbaik, tapi kalo kita ingin kenal lebih jauh tentang kota yang kita lewati, tentang ke unikannya atau tentang suasananya walaupun hanya sepintas, maka jalur lewat tengah kota lebih baik.
Jika anda memutuskan lewat tengah kota harus diperhatikan aturan lalulintas yang berlaku dikota tersebut, di beberapa kota (seperti Bandung(Soekarno-Hatta), Kudus, Surabaya) mewajibkan pengendara motor lewat jalur khusus motor. Di Surabaya ada aturan menyalakan lampu siang hari.
Selain memperhatikan rambu yang ada, cara yang terbaik untuk mengenali aturan lalulintas lokal, yaitu dengan melihat pengendara motor lokal lainnya, jika kita lihat pengendara lokal masuk jalur khusus ya sebaiknya kita ikuti juga.
  • Jalan waktu Hujan
Jalan diwaktu hujan membutuhkan ketrampilan tersendiri setidaknya membutuhkan konsentrasi yang lebih fokus.
Nyalakan lampu besar (jangan nyalakan hazard) pada saat hujan, ini memudahkan kendaraan lain melihat keberadaan motor kita.
Kaca Helm buka sedikit, biar tidak berembun.
Jalankan kendaraan dengan hati-hati jangan ngebut, karena sangat berbahaya karena jarak pengereman diwaktu hujan jauh sekali lebih panjang dari pada saat jalan kering.
Hati-hati ketika menerjang genangan tipis, bisa jadi ada lubang yang tertutup oleh genangan air tersebut. Atau jika melintasinya dengan cepat hati-hati dengan efek aquaplaning, yaitu kehilangan daya cengkeram ban akibat gaya tekan/angkat air terhadap permukaan ban, jadi paling aman adalah lintasi dengan perlahan.
Sedangkan untuk melintasi genangan banjir, sebaiknya harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Sebaiknya tidak langsung menerjang masuk, amati ketinggian air sebatas apa, ini bisa diketahui dengan melihat batas air pada body mobil yang melintasi genangan tersebut.
Perhatikan juga ada motor lain yang berhasil melintasinya tidak, jika ada motor sejenis yang berhasil melintasinya dengan aman maka seharusnya motor kita juga bisa melewatinya. Jika tidak ada motor yang selamet ya jangan coba-coba mending cari jalan lain atau tunggu banjir sampai surut.
Ketika melintasi genangan banjir, jalankan motor dengan perlahan dan tenang jangan ngebut yang justru akan menciptakan gelombang besar yang menahan laju motor kita dan bisa naik menerjang mesin motor kita.
Setelah melewati banjir ujilah apakah sistem rem bekerja dengan baik atau normal, jika terasa blong lakukan teknik pembakaran kampas rem, yaitu menekan tuas rem sambil motor dijalankan. Lakukan beberapa saat sampai dirasakan rem kembali mulai menggigit (tidak blong lagi)
d. Tentang Rambu Lalulintas
Pahami dan Tanggap, itulah dua kata kunci mengenai rambu lalu lintas ini. Intinya kita harus paham apa pesan yang ingin disampaikan oleh rambu tersebut dan kemudian kita harus tanggap terhadap pesan tersebut.
Contoh rambu yang berisi suatu peringatan, misal jalan berliku atau turunan tajam, maka kita sudah harus tanggap begitu melihat rambu tersebut dan meresponnya misal dengan mengurangi kecepatan dlsbnya.
Pada dasar nya rambu lalu lintas dapat dibagi dalam 3 kelompok besar yaitu :
a. Rambu Peringatan misal ada lintasan kereta api, turunan tajam dlsbnya
b. Rambu Petunjuk atau informasi misal penunjuk arah kota, pom bensin dslb
c. Rambu Larangan dan Perintah misal dilarang berhenti, dilarang parkir dlsb
Rambu lalulintas selalu dipasang sebelum tempat yang dimaksud dalam rambu tersebut, biasanya beberapa puluh meter (50 – 100 m) CMIIW sehingga kita masih mempunya waktu untuk mengantisipasinya.
Rambu yang bersifat peringatan biasanya berwarna kuning-hitam, sedangkan rambu larangan berwarna merah-putih, Hijau-putih atau biru-putih biasanya untuk rambu yang berisi petunjuk. (CMIIW) yang ini base on pengamatan dijalan saya tidak baca literatur tentang perambuan ini.
e. Kerusakan di Jalan
Walaupun motor sudah disiapkan sedemikian rupa namun kadang kala timbul juga kerusakan ditengah jalan – mogok misalnya. Gimana kalau ini terjadi, sementara kita buta soal mesin.
Yang pertama harus dilakukan adalah tetap tenang dan jangan panik. Ambil buku manual pemilik motor anda, baca cara-cara mengatasi kerusakan ringan (trobleshoot) dari buku panduan itu, dan coba praktekkan.
Masih tidak bisa juga coba buka catatan nomor telepon teman klub motor anda syukur2 kalau ada yang tinggal dikota yang anda lintasi, biasanya sih kalau semangat brotherhoodnya tinggi mereka mau membantu.
Masih tidak bisa juga ambil tambang dari bagasi anda mintalah bantuan penduduk setempat atau biker lain yang anda jumpai untuk menarik motor anda ke bengkel terdekat.
f. Istirahat di Jalan
  • Lakukan setiap merasa lelah.
Rumusan terbaik kapan kita harus istirahat sebenernya mudah saja, ya lakukan saja istirahat setiap kita merasa lelah. Umumnya sih setelah 3 jam-an berkendaraan biasanya kita merasa lelah. Gimana kalo sudah lewat 3 jam tapi belom merasa lelah, sebaiknya tetap lakukan istirahat maksimal setelah 4 jam berkendara, mungkin kita belom lelah tapi motornya mungkin sudah mulai lelah. Jadi istirahat bukan cuma buat tubuh kita, mesin motor perlu juga diistirahatkan beberapa saat.
Jangan lupa untuk perbanyak minum, mengingat kita menggunakan turing gear yang cukup panas maka biasanya kita akan berkeringat cukup banyak, karenanya perlu banyak minum agar tubuh tidak sampai dehidrasi.
Biasanya setelah menempuh perjalanan satu atau dua hari ada rasa jenuh dijalanan, hal ini saya atasi dengan cara antara lain, berzdikir sepanjang jalan (buat yg muslim tentunya) atau kadang dengan membuntuti biker lokal ataupun biker lain yang motornya lebih cepat dari kita. Ingat hanya membuntuti bukan kebut-kebutan dan selain itu kita harus tetap menjaga kondisi motor kita, jadi waktu membuntuti gak perlu gas pol.
  • Tempat yang aman untuk isitirahat.
Tempat-tempat berikut dari pengalaman saya cukup aman sebagai tempat beristirahat.
Pom Bensin, pilihlah pom bensin yang besar dan cukup luas serta fasilitasnya lengkap, ada toilet, mushola, minimarket dan lain sebagainya.
Masjid, carilah masjid yang cukup besar, bersih dan parkirannya cukup luas dan aman. Disini untuk teman-teman yang muslim bisa sekalian menunaikan kewajiban sholat, apalagi air wudlu bisa mengembalikan kesegaran kita. Buat teman-teman muslim saya sarankan sholatnya di jama qashar, atau menggabungkan dua sholat dalam satu waktu dan memendekkan rakaatnya yang empat rakaat menjadi dua rakaat. Karena hal ini merupakan kemudahan yang diberikan Allah kepada kita apabila kita dalam perjalanan (tentunya syarat-syarat perjalanannya harus dipenuhi ya, kalau gak salah diatas 80km). Terus terang dengan melakukan sholat jama-qashar ini saya rasakan sekali kepraktisan dan kemudahannya.
Rest Area wisata, biasanya didaerah tertentu yang ada obyek wisatanya kadang ada menyediakan rest area yang cukup luas dan bersih lengkap dengan warung makannya. Salah satunya yang pernah saya kunjungi pada saat melintas di hutan jati Sragen ada rest area yang dikelola Perhutani (CMIIW).
Restoran yang cukup besar, kalau ini sih sekalian isi perut....hehehe

Bag 3 Pasca Turing
Bagian ini membahas mengenai apa yang harus dilakukan setelah turing, sebenarnya tidak terlalu banyak yang harus dilakukan setelah turing yang terpenting adalah pengecekan motor.
Sama seperti pada saat persiapan untuk turing maka setelah turing motor harus kembali diperiksa kondisinya.
Mesin.
Untuk mesin lakukan service kecil dan ganti oli lagi, biar motor kembali fresh.
Kaki-kaki
Sama seperti saat persiapan lakukan kembali stel velg, beri gemuk bagian kaki-kaki yang memerlukan. Ganti kampas rem jika memang sudah aus kembali kampasnya.
Stel juga kekencangan rantai, jika girnya sudah aus atau rusak ganti sekalian.
Body secara umum
Periksa baut-baut body apakah ada yang lepas, ataupun kendur.
Periksa kekencangan baut-baut komstir.
Kelar ketiga hal diatas, maka langkah selanjutnya bawalah ke tukang cuci motor, semprot motor dengan air agar semua daki-daki sisa turing hilang.
Setelah dicuci maka bagian-bagian yang perlu diminyaki bisa diminyaki, seperti rantai, tuas rem dan lain sebagainya.
Nah sekarang motor siap kembali digunakan sehari-hari dalam kota.
Mengenai peralatan turing seperti side bag, bagasi ataupun sisa spare part cadangan bisa dilepas dan dibersihkan kemudian disimpan untuk digunakan pada turing selanjutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar